Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan

Minggu, 05 Februari 2012

Kisah Cinta Yang Tidak Direstui Orang Tua

Kisah Cinta Yang Tidak Direstui Orang Tua | Cerita Cinta Sedih ~ Nah Setelah sebelumnya saya sudah pernah posting tentang Cerpen Cinta Laki Laki Biasa, kali ini giliran nano pertapan akan segera update artikel yang sangat menarik sekali tentang kisah cinta yang tak direstui oleh orang tua mereka, cerita ini sangat menarik sekali jika kita hayati dengan seksama.

Cinta Tak Direstui

Kisah cinta memang terkadan tidak selalu berjalan menyenangkan, terkadang sedih yang kita rasa juga selalu dirasakan ketika orang tua berkata tidak, seperti halnya atas apa yang telah saya publikaikan khusus buat sobat pengunjung setia blog saya ini, dan mari kita baca langsung cerpennya dibawah ini dengan lengkap.

Pada suatu sore hari, disebuah toko terdengar bunyi telepon, dan telepon ada seorang cewek yang menerima telepon itu. Dari seberang sana membalas menyapa dengan ramah. Setelah itu pada minggu siang , datang seorang cowok itu ke toko dan menanyakan info tentang pemasaran pada saya.

Setelah cowok itu datang , baru saya tahu dia cowok yang sering telepon ketoko. Dari pertemuan itu kesannya sangat baik, dari sana kita berkelanjutan dengan saling tukaran no HP , email di Facebook.

Dari sana kita tiap hari sms saling tukar kabar dan cerita , dan berkelanjutan janjian untuk jumpa di luar, dari sana kita semakin dekat. Dari pertama kenalan sampai lajutan sms , saya mulai timbul perasaan suka sama dia , cuma takut untuk berkata jujur.

Sampai masuk bulan ke 3 sejak saya kenal dia. dan tangal 11 adalah hari istimewanya karena adalah hari ulang tahunnya, ia mengajak saya merayakan ulang tahunnya. Kami merayakannya di rumah makan “KS” , disini kita bercerita sambil makan menikmati suasana disana.

Waktu pulang dia tiba-tiba meminta hadiah dari aku , hadiah itu berupa ciuman pertama saya. saya terkejut namum karena ini adalah ulang tahun dia maka saya berikan ciuman pertama saya dan memguncapakan selamat ulang tahun.

Malam itu saya sangat senang karena hubungan kita ada mengalami kemajuaan, keesokan hari kita dengan bertelepon di jam kerja kantor. Pulang dari jam kerja kadang dia mampir ketoko sesaat sebelum pulang kerumahnya. Kadang kita belajar bersama dan saling tukar pikiran. Dia sangat dekat dengan teman cewek di kantornya dalam soal hubungan kerja. karena cemburu saya dan dia pernah bertengkar hebat.

Dua hari dia tidak mau membalas sms dan angkat telepon saya. saya sendiri berpikir mungkin kita ngak mungkin bisa bersama lagi, dan saya telah merelakanya untuk pergi dari saya.

Tiba-tiba sms masuk dari dia, kami melanjurkan hubungan kami kembali. Dan suatu hari dia waktu datang kerumah saya , Saya mengajaknya makan bersama, siap makan kami bercerita dan bercanda sambil duduk diruang tamu.

Pada saat kakak saya pulang dari ngantor. dia bertemu dengan kakak saya. Kakak saya menanyakan kedia ,apa sebenarnya status hubungan saya dengan dia.

Dan dia menjawab pacaran, dan kakak saya bertanya lagi, apa orang tua mu tahu hubungan kita? Orang tuanya tidak setuju makanya tidak di kasi tahu. Kakak saya tidak setuju dan mengatakan “apa kalian ingin melanjutkan hubungan ini dengan tidak ada akhirnya.”

“Apa mau jadi anak durhaka nikah di luar restu dari orang tua?” Dia tidak bisa berkata apapun cuma diam terpaku. Dan saya sendiri tidak tahu mau bicara apalagi.

Setelah selesai bicara dengan kakak saya, dia turun tangga dengan tidak bergairah dan wajahnya pucat pasi. “Dia bertanya mau gimana kita?” Saya waktu itu benar-benar tidak tahu gimana? kepala saya sangat pusing dan hati saya serasa pecah.

Kami duduk dengan membisu, tidak tahu apa yang mau di bicarakan lagi. saya mulai menanggis sambil bertanya” jadi kamu maunya gimana untuk melanjutkan hubungan ini”

Dan dia berkata ” Kalo kamu yang disuruh memilih, saya atau orang tuamu, pasti kamu pilih orang tuamu kan , begitu juga saya? Padahal dalam hati saya kepingin dia menjawab akan memilih saya. Tapi dia memilih orangtuanya dan bukan saya.

Dan saya tahu walaupun dia pilih orangtuanya, dia tidak bersalah karena dia adalah anak tunggal, anak satu-satunya harapan ada pada dirinya yang menjadi tumpuhan orangtuanya. Setelah berbicara demikian, dia minta pamit untuk pulang.

sesampai didepan pintu , saya berkata ”kalau bisa kita jangan ada perubahan” ”Lihat besok nanti ku kasih kabar” Katanya sambil berlalu. Lewat beberapa menit, Saya sms tanyakan hubungan kita.

namum dia hanya menbalas dengan sikap yang dingin, dia tidak ingin menbahas masalah ini sekarang karena alasannya dia capek sekali dan ingin istirahat. Saya kecewa dan tak bisa berkata apapun cuma mengiyakan dia tidur untuk melupakan hal-hal yang menyedihkan.

Dimalam kesunyian saya menanggis, air mataku tak henti-henti mengeluarkan air mata. hatiku sangat sakit menggingat hubunganku yang tidak mulus. sampai kesedihan ini terbawa tidur.

Dipagi hari dengan mata yang bengkak, saya masuk kerja, dan melakukan perkerjaan rutin , dengan pemesanan barang ke kantor dia. Dalam pembicaraan dengan dia, saya merasakan ada perubahan besar padanya.

“Gimana pendapatmu mengenai kelanjutan hubungan kita” saya akhirnya mengatakanya “kalau saya bilang bisa di lanjutkan, gimana? Kamukan tahu orang tua yang saya pilih.” dia balas dengan dingin.

Saya terdiam dan menutup pembicaraan ini, hatiku sangat sakit karna tau dia mau mengakhiri hubungan ini. Kadang dia basa-basi sms saya menanyakan kabar saya. dengan kesal saya menjawab “Kamu rasa saya masih bisa baik kah?”

Balasannya ” Saya mau gimana lagi? kita sampai akhir juga ngak mungkin bisa bersama, dilanjutkan juga percuma saja. kita cuma menghabiskan waktu dan hati kita akan semakin terluka.” kata-katanya memang ada benarnya ,Tapi hati ini sangat tak rela melepaskannya karena status yang berbeda.

Saya belum bisa menerima kita harus mengakhiri hubungan kita karena perbedaan status ,padahal hari-hari yang kita lewatkan cukup menyenangkan walaupun banyak cewek yang kepingin ingin jadi pendampingmu.

Waktu itu kita lagi jalan, dia sering membalas sms dari teman ceweknya, itu cukup membuat aku kesal. Namum aku menerima sikapnya asal ngak kelewat batas yang wajar.

Selain itu saya dan dia telah menerima apa adanya dalam diri kita ,kekurangannya dan kelebihannya, namum orang tua kita tidak bisa menerimanya.

Dia sudah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan ini berubah menjadi teman. saya tidak bisa menerimanya karena saya masih ada perasaan padanya.

Tapi apa mau dikata, dia sudah memutuskan hubungan ini dan dia pasrah melepaskan hubungan ini dengan berat hati.

Memang kita masih seperti biasa, berbicara ditelepon dalam hubungan kerja. tapi tidak seperti sikap yang mesra lagi, sekarang sikapnya agak dingin dan seperti menjaga batas.

Dari sikapnya hati saya sangat sakit, kenapa harus dia sangat cuek kepadaku? Apa dia tidak memikirkan perasaan saya yang merasakannya? Dengan gampang dia melepaskannya begitu saja?Tampa memikirkan saya gimana?

Saya dari belakang terus melihat dia jalan kedepan meninggalkan saya sendiri disini tampa menoleh kepalanya!!. Kebelakang untuk melihat saya …………..melihat saya……… yang disini.

————————————————————————————

- Cinta adalah pencipta keindahan terhebat.

- Tidak ada yang dapat mengimbangi besarnya nilai kenangan bersama dalam kenangan melalui masa sulit bersama.

- pernahkah kamu merasakan, bhawa kamu sanggup melakukan apa saja demi seseorang yang kamu cintai meski kamu tahu,ia takkan pernah perduli? ataupun ia peduli dan mengerti ia tetap pergi?

- pernahkah kamu merasakan hebatnya cinta? terseyum kala terluka, menanggis kala bahagia, bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah?

- aku pernah terseyum meski terluka, karena kuyakin tuhan tak menjadikannya untukku

- dan aku pernah menanggis kala bahagia, karena ku takut kebahagian cinta ini akan sirna begitu saja

- aku pernah bersedih kala bersamanya, karena ku takut aku akan kehilangan dia suatu saat nanti

- dan aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya, karena sekali lagi ” cinta tak harus memiliki” dan aku yakin tuhan telah menyiapkan cinta yang lain untukku

- aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku, karena memang cinta ada dalam jiwa, bukan dalam raga.

Nah itulah artikel dari saya tentang "Kisah Cinta Yang Tidak Direstui Orang Tua" semoga bisa jadi pelajaran hidup buat sobat semua, sekian dari saya ucapkan terima kasih banyak atas kunjungannya, SEMOGA BERMANFAAT.

Jumat, 03 Februari 2012

Cerpen Cinta | CINTA LAKI LAKI BIASA

Cerpen Cinta | CINTA LAKI LAKI BIASA ~ Kali ini nano pertapan akan berbagi sebuah artikel tentang cerita pendek tentang cinta dalam kehidupan. Nah buat sobat yang suka baca artikel tentang cerita cinta, kali ini pas banget jika mampir dan sharing ke postingan ini, karena saya telah hadirkan cerpen cinta khusus buat sobat pengunjung setia blog saya ini.

Cinta Laki Laki Biasa

Oke sob mari kita baca langsung dan simak dengan baik Cerpen Cinta Laki Laki Bisa dibawah ini dengan seksama:

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.

Kenapa? Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.

Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi. Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.

Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!

Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap. Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.

Kamu pasti bercanda!

Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.

Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!

Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.

Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!

Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.

Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?

Nania terkesima.

Kenapa?

Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.

Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!

Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur. Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!

Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.

Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.

Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.

Tapi kenapa?

Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.

Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.

Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!

Cukup!

Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?

Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.

Mereka akhirnya menikah.

***

Setahun pernikahan.

Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.

Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.

Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.

Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.

Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.

Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!

Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.

Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.

Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!

Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?

Rafli juga pintar!

Tidak sepintarmu, Nania.

Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan. Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.

Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.

Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli!

Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.

Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.

Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.

Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..

Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.

Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!

Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.

Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!

Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.

Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.

Cantik ya? dan kaya!

Tak imbang!

Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.

Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.

***

Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.

Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!

Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.

Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.

Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.

Baru pembukaan satu. Belum ada perubahan, Bu. Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.

Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.

Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.

Masih pembukaan dua, Pak! Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.

Bang? Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.

Dokter?

Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.

Mungkin? Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu? Bagaimana jika terlambat?

Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.

Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.

Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.

Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.

Pendarahan hebat!

Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.

Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.

Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.

Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.

***

Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.

Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.

Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.

Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..

Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.

Nania, bangun, Cinta? Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.

Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,

Nania, bangun, Cinta? Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.

Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.

Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.

Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.

Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.

Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.

Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.

Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?

Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.

Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.

Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.

Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.

Baik banget suaminya! Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!

Nania beruntung! Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.

Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!

Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.

Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?

Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?

Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.

Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.

Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

Seperti yg diceritakan oleh seorang sahabat..

Nah itulah artikel dari saya tentang "Cerpen Cinta | CINTA LAKI LAKI BIASA" semoga bisa berguna dan bermanfaat buat sobat pembaca serta semoga sekaligus buat pembelajaran dalam hidup, dan sekarang sobat juga bisa baca lagi artikel yang berkaitan tentang Cerpen Cinta Sejati dalam kesempatan sebelumnya. Sekian dari saya ucapkan terima kasih banyak atas waktu sobat setelah baca artikel yang telah saya update pada kesempatan ini.

Rabu, 21 Desember 2011

CERPEN CINTA PALING SEDIH

CERPEN CINTA PALING SEDIHCERITA CINTA MENGHARUKANKISAH MENYEDIHKAN TERBARU ❤ Kali ini nano pertapan akan sedikit berbagi koleksi tentang artikel cerita pendek (cerpen) tentang kesedihan terbaru di blog saya ini. Buat sobat yang lagi mencari info artikel tentang cerita atau kisah percintaan sedih, kali ini saya solusi tepat buat sobat pembaca setia blog saya ini, karena saya telah mempublikasikannya buat sobat.

Cinta Sedih

Takan pernah perjalanan cinta selalu seindah yang kita bayangkan, terkadang cinta itu tak harus saling memiliki, oleh karena itu cinta terkadang membuat kisa senang, mebuat kita lupa akan segalanya, terkadang cinta juga membuat orang murung, mogok makan (itu sih hal konyol) maka dari itu saya sengaja update artikel tentang CERPEN CINTA PALING SEDIH yang bisa sobat baca dengan lengkap dan seksama dibawah ini.

CERPEN CINTA PALING SEDIH


Kita sling mncintai, tapi antara aku & kamu, beda. kita di takdirkn sbgai musuh dlam peprangan esok hari. besok kita akan sling membunuh d medan perang, sbnarnya aku tak kuasa berperang dnganmu, tapi kta baginda raja kami, aku hrus sprti itu.

Hnya diam dlam kebimbangan saja, pagi yg tak ingn aku temui, kini aku temui, hari ini aku akn bertemu dg wanita yg aku cinta, tapi bukan untk brgandengan tngan, mlainkan kita akn sling membunuh sbgai musuh.

Aku takut hari ini, aku takut dia hnyut dlam gumpalan darah peperangan. apa harus aku tmpulkan sja pedangnya biar dia tak terluka, atau aku serahkan sja tubuh ini untuk di tusuknya, agar aku sja ayg hanyut kedalam gumpalan darah peperangan.

Dlam kebimbangan ini, aku berangakat brsma prajurit2x yg lainnya, berlari smbari mnunggangi kudua2x jantan nan gagah, mnuju pasir2x tandus tak berpnghuni.

-"Apakah aku sedang bermimpi, ataukah ini memang knyatan dlam suatu peprangan ?"

prlhan kuda yg aku tunggangi ini mulai mlambat dlam larinya, rasa was was & kbimbangan ini smakin aku rsakan, ketika ku lihat di sebrang sna, ku lhat prajurit2x yang lain dlam msuhku di peprangan hari ini, membawa wanita yg aku cintai dlam rombongan nya.

-"Ternyata ini bukan mimpi, aku benar2x akan berprang dg wanita yg aku cintai, entah tubuh siapa yg akan mnjadi drah di hmparan pasir2x tandus itu." aku atau wanita yg aku cintai itu.

Angin yg berhmbus kncang mengadukan kedua klompok yg sling bermusuhan dlam peperangan. hamparan pasi pasir tandus tak berpnghuni, kini berubah mnjadi lautan darah berpnghunikan mayat mayat yg bergletakan tak braturan dlam peperangan.

jantung ini masih berdetak, tapi jiwa ini tlah kosong, ini bkan air hujan, ini air mta, adlah kesedihqan yg perlhan mulai membanjiri pipi yg tlah berdarah dlam peperangan.

Meskipun tangan & tubuh ini sibuk berperang dg pedang yg ku ayunkan di tngan, tapi mtaku masih menatap wanita itu, aku takut dia mnjadi darah dlam peperangan ini.

Aku lihat tngannya masih sibuk berprang, smentara bibirnya menyuarakan sesuatu pdaku.

"Hei .., jngan posisikan mtamuk arahku, kau akan terluka"

-"Jangan pdulikan aku , lebih baik kau jga dirimu sendiri, biarkan tubuh ini mnjadi dlam peperangan"

"Aku tak ingin kau mnjadi drah dlam peperangan ini"

-"Biarkan sja aku mnjadi drah, agar pasukan mu yg lain tertawa melihatnya"

"Jika mreka tertawa, kau pikir aku juga akan tertawa ?"

Mendngar hal itu bibirku membisu bakl patung yg membeku di tengah gunung es.

"Kenapa kau diaam ?"

-"Aaaa kkkkk uuuuuu "

"dengarlah, mngkin mreka akan trtawa mlihatmu mnjadi drah, tpi tdk dg aku, aku akan mnangis jika kau mnjadi drah dlam peperangan ini"

-"Benarkah itu elsha?"

"Iya, aku mencintaimu & kau jga mncintaiku, kita hrus berdiri, jngan smpai kita mnjadi drah dlam peprangan ini"

Saat itu aku hnya bsa diam dlam kebimbangan, aku terharu mendngar apa yg dia ktakan, smpai pipi yg brdrah ini, trbasuh air mta kebimbangan & kepedihan !

Semakin lma kmi berprang , pasir2x tandus ini smakin memerah penuh darah, stengah dri prajurut2x kami sdah punah mnjadi mayat2x yg bergletakan d pasir tandus penuh darah.

Sdangkan msuhku dlam peperangan ini, lebih byak dri pasukanku skarang.

Panas matahari yg menyengat, mngeluarkan keringat dlam hati yg penat, aku msih berperang, mlawan mreka yg masih mnyerang, begitu pun dg elsha,wanita yg aku cintai yaitu musuhku dlam peprangan ini, dia berjuang dg epdang yg sudah memerah penuh darah.

Entah ada berapa mtanya, ketika dia sibuk dlam peperangannya, dia msih prhtikanku yg hampir puanh mnjadi darah !

'Awas dibelakangmuuuuu..."

Mendnar hal itu, aku lngsung mmbalikan bdan ini ke arah musuhku yg ada di blakangku.

-" Kau tk akan bisa mmbunuhku, khiiiiaaaaaaa ...., ssiiiiieeeeetttttttttttttttttttzzzzzzzz"

dan nsuh yg hmpir membunuhku, aku bunuh dg pedang penuh darah.

-" terima kasih elsha"

"Iyaa, hati2x, "

Sampai akhirnya 37 dri setengah prajurit2xku yg tersisa, kini punah dlam pasir tandus yg memerah menjadi gumpalan darah. Mtaku smakin memrah dg kematian yg lainnya, dg tangan & yg penuh dg robekan, aku ayunkan pedang yg ku gengngam dlam peperangan, smpai 30 org dri musuh2xku, berhasil aku bunuh.

Dlam keadaan ini, aku berperang dg 13 org, sdangkan musuh musuhku dlam peperangan ini, memiliki pasukan yg lebih banyak dr pasukan ku skarang. Meskipun tubuh ini tlah lelah, tapi pedang yg memerah penuh darh ini, masih ku ayunkan dlam peperangan. Tangan & sbagian tubuh ini tlah penuh di lumuri darah2x musuh, langkah kaki ku pun mulai melemah ketika kulihat elsha wanita yg aku cintai dlam peperangan ini yaitu musuhku sndiri, tersayat pedang pasukanku di sbagian tubuhnya!

-"Elshaaaa ..., ???"

Melihat dia terluka, aku berteriak sembari menolongnya! Dg tubuh & kaki yg terluka aku berlari mendekatinya !

Dg posisi yg masih lumayan jauh dr wanita itu, aku berteriak pada pasukanku yg berusha membunuh elsha .

-"Heiiii ...., hentikan jangan kau sakiti dia lagi"

="Diam kau, biarkan aku membunuhnya, dia musuh kita"

-"Dia musuh kita ?, tapi aku mencintainyaaa"

="Kenapa kau inii ?"

-"kau tak perlu tau, matilah kauuu .... sieettttzzzz .."

="Penghiaa a a a a a a a a ..."

smpai akhirnya, kawanku dlam peperangan ini aku bunuh dg pedang yg penuh darah menjadi gumpalan darah.

-"Kau tak apa2x elsha "

"Aku baik-baik saja, terima kasih"

Ku lihat saat itu air mtanya mengalir deras dg expresi wajah yg terlihat kesakitan !

-"Elsha, ku lihat kau sprti kesakitan ?"

"Aku tak apa apa, jangan terlalu mengkhawatirkanku"

-"Jelaslah aku mengkhawatirkanmu, aku mencintaimu, kau dengar itu ?"

"Aku tau, aku mngrti, tapi sebaiknya kau menjauh dr sini, aku tak ingin kita saling bunuh di sini"

Perkataan yg keluar dari mulut elsha saat itu, memaksa aku menjauh dr hdapannya, dg kepala menunuduk, aku berbalik berjalan pelan menuju pasukan lawan. Kami masih berperang di atas pasir tandus yg memerah penuh darah.

Matahari pun hampir tenggelam menyaksikan peperangan ini, sampai semua pasukanku punah menjadi gumpalan darah. Mataku pun semakin memerah melihat mreka mnjadi darah, tapi itu semua tak membuat aku lengah & pasrah, aku masih berperang melawan mereka yg masih menyerang dg pedang yg ku genggam di tangan.

Saat itu aku berdiri bersama mayat2x yg bergeletakan di belakangku, sedangkan lawan yg aku hadapi, memiliki pasukan yg lebih banyak dariku.

-"Ayoo ... terusskaaan , aku tak takut dg jumlah kalian, khiaaaa"

Dg kaki & kepala yg bercucuran darah, aku menyerang mereka dg pedang yg semakin memerah, ku lihat saat itu, salah stu dari pasukan mereka yaitu elsha, tiba2x menghentikan langkahnya dlam perangnya, lalu iya berteriak pdaku.

"Hatiii-hatii, lawan yg kau hadapi bukan satu"

-"Tenanglah, aku takan menjadi darah"

Dan tiga dr empat musuhku yg tersisa itu, telah berhasil aku bunuh.

-"Sekarang kita imbang, kau atau aku yg akan menjadi darah sekarang?.

="Kau salah, di belakangku masih ada elsha, mungkin kau yg akan menjadi darah"

Sejenak aku terdiam mendengar apa yg musuhku katakan. sampai akhirnya dia menyerang saat konsentrasiku hilang, & saat itu pedang yg di ayunkannya, menusukku tepat di sebelah kiri dadaku. Aku tak sadarkan diri saat itu, yg ku lihat hanya tetesan darah yg keluar mengalir dari sbelah kiri dadaku.

Mungkin saat itu aku akan benar2x menjadi darah dlam peperangan ini, dlam tak sadar & tak berdayanya aku, aku masih mendengar suara samar2x wanita, sepertinya itu elsha!

"Tiiidaaaakkkk ..., kau tak boleh menjadi darah dlam peperangan ini"

Ku lihat dia berlari ke arahku bersama pedang yg di bawanya, ku rasakan dia semakin mendekat, smpai akhirnya, kaki yg berdarahnya itu, tepat menginjak tanah yg berada di depanku.

-"Ee e e eellsshaaa"

Dg suara tak berdaya, aku menyapanya.

"Bertahanlah, kau tak boleh menjadi darah, kau harus berdiri bersamaku disi"

Tak ada sepatah katapun yg bisa ku ucapkan padanya, aku hnya bsa menangis mndengar apa yg di ktakannya .

Lalu wanita itu berdiri, melepaskan tangannya yg memangku wajahku, tiba2x mata sayunya memerah ketika menatap salah satu pasukannya yg tersisa, yg membuat aku lemah tak berdaya. lau dg nada kesal iya berbicara pda prajuritnya itu !

"Sekarang kau puaas, kau berhsil menjadikannya darah, tertawalah .. "

="Jelaslah aku puas, mari kita rayakan kemenanga

ini"

"Brengseek kauu, siiieeeeetttttttzz ...,"

Tanpa bnyak kta2x yg keluar dr mulut elsha, pedang yg memerah yg masih di genggam d tangannya, iya tusukan ke tengah2x perut prajuritnya sendiri.

"Maattiii kauuu"

Lalu dg tangan yg berdarahnya , iya pangku kembali wajahku yg sempat terkapar di pasir ini.

-"Els sha, kenapa kau membunuhnua ?"

"Biarlah, aku tak ingin melihatnya hidu"

-"Apa karena kau mencintaiku ?"

Sejenak dia diam, lalu dia berkata dg wajah yg mempesona,

"Iya, karena aku mencintaimu, aku membunuhnya'

Semakin deraslah air mta ini, saat ku dengar dia berbicara apa adanya pdaku, lalu ku teruskan pembicaraanku pda wanita itu, dg sua yg pelan tak berdaya.

-"Elsha, mungkin sampai disini rasa saling mencintai kita""Kenapa kau berkata seperti itu ?

-"A k u tak kuasa menahan nafas yg tersisia, aku akan menjadi gumpalan darah dalam peperangan ini"

Dg tangisnya elsha masih bersuara, berbicara padaku.

"Jangan bicara seperti itu, aku mhooon, aku tak ingin kau menjadi darah"

-"Aku tak bisa elshaa, ini permintaan terakhirku, peganglah tanganku, jangan kau lepaskan sbelum nyawa ini ku lepaskan"

Lalu wanita itumelepaskan pedangnya, & memegang tanganku

"Kumohon bertahanlah"

-"Maafkan aku, tetap pegang tangannya, & rsakan setap denyut nadinya"

Perlahan2x denyut nadi dalam tangannya yg elsha pegang mulai melemah.

Sampai akhirnya, di akhir kata,

-" AKU MNCINTAIMU ELSHA" yang aku ucapkan pdanya, denyut nadi dalam tanganku berhenti & mati !

"Jaaaaangaaaan tinggaaaalkaaan aaaaakkkkkuuuuuu ... "

Jerit tak percaya elsha menggema di hamparan pasir tandus yg memerah penuh gumpalan darah, saat lelaki yg di cintainya kini pergi, hanyut menjadi gumpalan darah di pasir tandus yg memerah !

SELESAI .

Sekian dari saya untuk info artikel tentang "CERPEN CINTA PALING SEDIH" semoga bisa berguna dan bermakna buat sobat pembaca. Sekarang sobat bisa baca juga artikel tentang Cerpen Cinta Sedih serta baca juga Cerita Sedih Tentang Ibu yang mungkin lebih menarik lagi buat dismak, dan demiakan dari saya ucapkan terima kasih banyak telah meluangkan waktu buat baca artikel yang telah saya posting, semoga bermanfaat.

Cerpen Cinta Pertama dan Terakhir

Cerpen Cinta Pertama dan TerakhirKisah Cinta Romantis ❤ Kali ini nano pertapan sedikit berbagi koleksi cerpen (cerita pendek) tentang cinta pertama dan terakhir yang terbaru di blog saya ini. Buat sobat yang suka membaca artikel tentang cinta, kali ini pas banget jika sharing ke postingan ini, karena saya telah mempublikasikan info artikel yang sangatlah menarik jika kita simak dengan hati.

Cinta Pertama dan Terakhir

Kisah percintaan dunia remaja memanglah sangat menarik jika kita bahas, karena cerita cinta sangat digemari oleh para remaja jaman dulu hingga sekarang. Seperti halnya dengan apa yang telah saya update pada kesempatan ini yaitu artikel tentang Cerpen Cinta Pertama dan Terakhir yang bisa sobat baca selengkapnya dibawah ini dengan seksama.

Cerpen Cinta Pertama dan Terakhir


"rio .. turun nak" teriak bunda dari ruang tamu.

"ada apa sih bun ??" teriak rio dari dalam kamar.

"udah kamu buruan kesinii" jawab bunda.

Rio pun keluar kamar dengan malas-malasan, "kenapa sih bun ?? Rio tuh ca..." kata-kata rio terputus ketika melihat seorang gadis cantik tengah duduk di sofa. Saat dia melihat rio, dia melemparkan senyum yang sudah lama tak ku lihat. Seketika itu rasa cape rio hilang. Rio tersenyum.

"Ify??" kata rio tak percaya saat melihat seorang yang sangat rio sayangi. Seorang yang telah ditunggu rio selama 3tahun.

Cinta pertama rio.

"hy yo" sapa gadis itu yang ternyata bernama Ify

"bunda tinggal dulu ya Ify" kata bunda lalu pergi meninggalkan rio & ify.

Rio berlari menuju arah ify lalu memeluknya.

"Ifffyyyy kapan lo pulang?? gue kangeeen banget sm lo" 3tahun lalu Ify pergi ke singapura untuk berobat tapi rio juga tak tau apa penyakitnya.

"aduh..sakit yo" rintih ify kesakitan karena pelukan rio yang kencang,

"eh sorry fy, abisnya gue kangen banget sama lo" kata rio sambil tersenyum memandang wajah ify.

"haha biasa aja kali yo, gue tau kalo gue tuh ngangenin" kata ify sambil tertawa lepas.

"ih dasar .." kata rio sambil mengacak acak rambutnya

Skip aja yaah...

+++++++++++ keesokan harinya

Rio mengajak ify pergi ke taman, tempat favorit mereka dulu.

"gue gak nyangka lo akan bawa gue kesini lagi" kata ify.

"emang kenapa ?? lo gak suka gue bawa ke sini??" tanya rio penuh curiga.

"eh bukan gitu, gue seneng kok, seneng banget malah" kata ify sambil tersenyum manis.

'apa aku bisa terus sama kamu ? apa aku bisa terus liat senyum kamu itu fy?' batin rio.

Rio memegang tangan ify dan rio bisa melihat raut wajahnya yang berubah menjadi kaget, perlahan wajahnya mulai memerah. Rio tersenyum kecil.

"3tahun gue nunggu fy, dan gue pengen ngomong sesuatu sama lo sebelum semua terlambat" rio melihat raut keheranan di wajah ify, orang yang rio sayang.

"ngomong apaan ??" tanya ify penasaran. Rio tersenyum lembut pada ify dan tetap memegang erat tangan ify.

"apa lo tau perasaan gue selama ini ke lo??"

Ify menatapku tak mengerti. Rio pun melanjutkan perkataannya "gue sayang sama lo ify, sayaaaanggg banget..apa lo gatau ?? apa sikap gue selama ini belom bisa nunjukin bahwa gue sayang sama lo ??" kata rio mengungkapkan perasaannya pada ify. Ify semakin tak mengerti

"lo nembak gue ??" tanya ify penuh rasa heran. Rio tersenyum untuk menjawab pertanyaannya yang berarti 'iya'

"hmm..gue pikir pikir dulu boleh ga ??" tanya ify.

"boleh, tapi jangan lama lama ya, ntar gue keburu pergi" kata rio.

"pergi ?? lo mau kemanaa ?? mau pindah ??" tanya ify dengan raut wajah sedih.

"bukan .. udah lo gak perlu tau. pokoknya gue tunggu jawaban dari lo" kata rio menjelaskan.

Suasana sepi beberapa saat, suara hp ify membuyarkan suasana sepi.

"halo ??" ify mengangkat telfonnya "yah, ntar dulu deh maa .... ih iyadeh aku pulang sekarang" ify menutup telfonnya.

Sambil mendesah kecil ify berkata "huh..anterin gue pulang yo" rio menatapnya heran.

"hoh kenapa ?? baru juga bentar" tanya rio pada ify.

"tapi gue disuruh pulang" kata ify dengan wajah cemberut

"oohh..iyadeh gue anter. tapi jangan lupa sama jawaban lo ya" kata rio mengingatkan ify.

"siap bos" kata ify sambil tertawa lepas.

'apa aku bisa ninggalin kamu fy ?? apa aku bisa liat kamu sedih kalo aku ninggalin kamu nanti ??' batin rio.

Rio menggandeng tangan ify menuju motornya dan mengantar ify pulang.

Skiipp..

++++++++++

Rio gelisah, sudah seminggu tak ada kabar dari ify. Seminggu setelah hari dimana rio menyatakan cinta padanya. Apa dia lupa sama rio ?? Atau dia kembali lagi ke singapura ?? Lalu bagaimana dengan jawaban dari pertanyaan rio ??

Tiba tiba kepala rio terasa pusing, darah segar menetes dari hidungnya. 'Oh Tuhan mengapa penyakitku semakin parah sajaa..' batin rio.

Rio membuka lagi map merah pemberian dokter tadi siang. Kangker otak stadium akhir.Rio melap hidungnya dengan tangan, lalu mengambil motor dan segera melaju kerumah ify.

Setelah rio sampai, rio melihat ramai sekali rumahnya. Rio turun dan mulai melangkah menuju halaman rumah ify. 'kenapa semua menangis ?? ada apa ini' pikir rio.

Saat aku memasuki rumah ify, betapa kagetnya rio melihat sosok seorang yang rio sayangi terbaring lemas tak bernyawa. Air mata rio pun mengalir membasahi pipinya.

"Iffyyyyyyy..."tangis rio pecah, rio tak bisa menahan air matanya lagi. Rio terpukul, rio tak bisa menerima kenyataan.

Dari dalam rio melihat acha, adik ify keluar menghampiri rio. Dia memberikan surat pada rio. Segera rio membuka surat itu, apa isi surat itu.

Dear rio,

Maafin gue ya, gue harus pergi ninggalin lo.Maaf selama ini gue ga cerita tentang penyakit gue ke lo, gue cuma ga pengen liat lo sedih.Maaf gue ga bisa habisin saat terakhir gue sama lo, gue yakin lo bisa tanpa gue.

Lo mau tau ga jawaban gue ?? gue mau yo, gue juga sayang sama lo. Udah lama gue nunggu lo nyatain cinta ke gue. Tapi kenapa baru sekarang ??

Gue sayang sama lo yo, tetep senyum ya pangerankuu ..

I love u forever

byee ...

Tangis rio semakin kencang, rio berlari menuju jasad ify yang tergeletak lemas. Rio mengguncangkan tubuh ify, berharap ify bangun dan memelu rio "Ifyy,, bangun fyy, bangunnn"

Tak lama kemudian rio merasakan pusing yang teramat sangat, rio merasakan hidungnya dialiri oleh darah segar. Matanya perlahan tak dapat melihat apa apa dan kemudian gelap.

Rio melihat ify tersenyum padanya mengajak rio menuju suatu keabadian. Rio memegang tangannya, rio ikut dengan ify menuju surga.

Ify lah cinta pertama dan terakhir Rio. Cinta yg abadi.

--The End --

Demikianlah artikel dari saya tentang "Cerpen Cinta Pertama dan Terakhir" semoga bisa berarti dan bermakna buat sobat pembaca. Sekarang sobat juga bisa baca artikel lainnya tentang Cerpen Cinta Pertama Romantis dalam postingan yang lain, dan sekian dulu saya ucapkan terima kasih telah membaca artikel yang telah saya publikasikan buat sobat, semoga bermanfaat dan berguna.

Sabtu, 17 Desember 2011

DOA PENYEJUK HATI

DOA PENYEJUK HATI KATA KATAMENYEJUKAN JIWA ❤ Kali ini nano pertapan akan sedikit berbagi artikel tentang doa untuk meyejukan hati dan pikiran kita agat merasa sedikit tentram dalam jiwa dan raga. Buat sobat yang suka dengan artikel yang sudah saya publikasikan pada kesempatan ini, semoga artikel yang saya tulis bisa sangatlah bermakna, karena artikel ini sedikit mengharukan jika kita baca dengan hati.

Berdoa

Hidup ini perlu melakukan sebuah doa, agar diri kita selalu tenang dalam menjalani hidup ini dengan tentram dan damai, seperti halnya dengan apa yang saya update artikel tentang DOA PENYEJUK HATI yang bisa sobat baca dan simak baik baik serta dengan lengkap dan seksama dibawah ini, oke deh sob mulai kita baca sekarang.

❤ DOA PENYEJUK HATI KATA KATA ❤


Aku tahu ya Rabb, rizkiku tak mungkin diambil orang lain, maka hatiku tenang. Amal-amalku tak mungkin diambil orang, maka aku sibukkan diriku untuk beramal. Aku tahu Allah senantiasa melihatku, maka aku malu bila Allah mendapatkanku sedang maksiat. Aku tahu bahwa kematian menantiku, maka aku persiapkan bekal untuk berjumpa dengan Rabbku, maka aku munajat kepada-Mu, khusnul khatimahkan diakhir hayatku. Amin.

Ya Rabb, kami memohon kepada-Mu agar mensucikan hati-hati kami dari kotoran dengki dan iri hati, kecenderungan kepada keburukan dan nista, penyakit dendam dan benci, serta tanamkanlah rasa cinta dan kasih sayang ke dalam hati kami, penuhilah dengan kebaikan dan anugrah, serta segerakanlah dengan perasaan belas kasihan. Amin.

Ya Allah, bukakanlah keatas kami hikmat-Mu dan limpahkanlah keatas kami khazanah rahmat-Mu, Wahai Tuhan Rabbul Izzati yang maha pemurah lagi maha penyayang, tambahkanlah ilmuku dan luaskanlah kefahamanku, Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku, terimalah pemohonanku Ya Rabb. Amin.

Duhai Dzat yang memiliki siang dan malam, manakala malam menyelimuti kegelapannya kami bersujud dengan penuh harap atas ridho-Mu, Ya Rabb terimalah ibadah kami dan sucikanlah hati kami. Amin.

Ya Allah, ampunilah aku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekuranganku dan tingkatkanlah derajatku dan berikanlah rizki kepada ku, Ya Rabb aku bersujud dan bersimpuh berserah diri kepada-Mu.Turunkanlah magfirah-Mu. Amin.

Ya Allah, ditempat ini aku bertaubat kepada-Mu dari dosa kecil dan dosa besar, dari kesalahan yang tampak dan yang tersembunyi, dari tergelinciran yang lama dan yang baru, dengan tobatnya orang yang tidak menghendaki lagi melakukan kemaksiatan dan tidak berniat kembali kepada kedurhakaan, Ya Rabb hanya Engkaulah Maha Pengampun. Amin.

Ya Raab, saya tidak ragu atas rahmat-Mu, engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat, wafatkanlah aku Ya Raab dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang sholeh. Ya Allah, karuniakanlah keikhlasan dalam jiwa kami. Jadikanlah kami hamba-Mu yang senantiasa peduli dengan hamba yang lainnya. Ya Allah bantulah kami, untuk mendekati-Mu dengan amal-amal yang suci. Amal yang membersihkan kami dari dosa dan menjaga kami dari mengulangi celaka. Amin.

Ya Allah, limpahkanlah malam-malam barakah kepada hamba-hamba-Mu ini. Malam dimana hamba-Mu senantiasa bersujud kepada-Mu, malam dimana hamba-Mu dengan khusyu’ menghadap-Mu dengan penuh linangan air mata berharap ampunan dan ridho-Mu, sementara banyak hamba-hamba-Mu yang lain sedang terbuai mimpi dalam tidur mereka. Amin.

Ya Allah, berikan aku ilham untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau karuniakan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan agar dapat beramal sholeh yang engkau ridhoi, jadikanlah ketrunanku orang-orang yang sholeh. Sesungguhnya Aku bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. Amin.

Ya Allah, jadikanlah aku dan keturunanku orang-orang yang mendirikan sholat, Ya Allah kabulkanlah do’aku, kasihi kesendirianku dihadapan-Mu. Gemetar hatiku karena gentar kepada-Mu. Goncangan tubuhku karena takut kepada-Mu. Dosa-dosaku wahai Tuhanku, telah membawa kepada tempat kehinaan dihadapan-Mu. Amin.

Ya Allah, jadikanlah pendengaran kami, pandangan dan kekuatan kami menyenangi jalan petunjuk-Mu dan jadikanlah hawa nafsu kami patuh pada ajaran yang dibawa oleh kekasih-Mu Muhammad SAW, Ya Allah berilah kami kehidupan yang baik di dunia dan akhirat. Amin.

Ya Allah hapuskanlah segala dosaku, dosaku bagaikan pasir hingga tak mampu menghitungnya, Ya Rabb jauhkanlah kami dari selang sengketa, fitnah dan duri durjana, Engkaulah Ya Rabb Maha mengetahui tentang kelemahan hamba-Nya. Sebab itu Ya Rabb kuatkan imanku agar tidak mudah berbuat maksiat. Amin.

Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam menjalankan agama, sehat bandannya, bertambah ilmunya, berkah rizkinya, sempat bertaubat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, mendapat ampunan sesudah mati, Ya Rabb hanya engkaulah tempat hamba memohon, selamatkan keluarga kami yang saat ini sedang dalam menanti kesembuhan atas kehendak-Mu. Amin.

Kami bertawasul denganmu kepada Allah dan memohon syafaatmu kepada Allah dan mengharap denganmu kepada Allah Wahai Rasulullah SAW. Dipundak kami terpikul hutang-hutang dan tanggung jawab anak keturunan dan tiada yang memadai beban tersebut, melainkan harapan dan anugrah Allah, Engkau Maha pembri kepada yang meminta, Engkau Maha mengabulkan segala permohonan. Amin.

Ya Rabb, kami memohon kepada-Mu agar mensucikan hati-hati kami dari kotoran dengki dan iri hati, kecenderungan kepada keburukan dan nista, penyakit dendam dan benci, serta tanamkanlah rasa cinta dan kasih sayang ke dalam hati kami, penuhilah dengan kebaikan dan anugrah, serta segerakanlah dengan perasan belas kasihan. Amin

Ya Allah jika imanku kemasukan syakwasangka atau keraguan, padahal aku tidak tahu mengapa demikian ataupun memang aku mengetahuinya, maka dengan ini aku beratubat dan menyerahkan diri kepada-Mu sambil mengucap La ilaha Illallah Muhammadur Rasululah Shallallahu ‘Alayhi Wasallam. Amin.

Ya Allah, Ampunilah semua dosa yang telah kulakukan, semua kesalahan yang telah kuperbuat dan aku datang menghampiri-Mu dengan mengingat-Mu, aku memohon pertolongan melalui diri-Mu dan kemuruahan-Mu, dekatkan aku keharibaan-Mu, sempatkan aku untuk bersyukur dan bimbinglah aku untuk selalu mengingat-Mu. Amin.

Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kesulitan dan kesedihan, aku berlindung kepada Engkau dari kelemahan dan kemalasan, aku berlindung kepada Engkau dari kekikiran dan berhati pengecut, aku berlindung kepada Engkau dari terbelit utang dan tertindas orang lain. Amin.

Ya Allah, Aku memohon kepada-Mu dengan permohonan hamba yang rendah, hina dan ketakutan, maafkanlah aku, sayangilah aku. Jadikan aku selalu rela dan puas dengan pemberian-Mu, selalu tunduk dan patuh kepada-Mu dalam segala keadaan. Ya Rabb, aku memohon dengan permohonan orang yang berat keperluannya. Amin.

Wahai Dzat yang Maha Pemurah dengan pemberian-pemberian, wahai pemberi bantuan dan pertolongan. Anugrahkanlah Shalawat serta rahmat-Mu kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, ciptaan-Mu yang paling luhur budinya, ampunilah dosa-dosa kami di malam ini, wahai dzat yang Maha luhur terimalah munajat kami. Amin.

Ya Allah, Maha besar kuasa-Mu, Maha Tinggi kedudukan-Mu, selalu tersembunyi rencana-Mu. Ampunilah dosa-dosaku yang menahan do’a. Ampunilah dosa-dosaku yang mendatangkan bencana. Aduhai Dzat yang memiliki langit dan bumi serta isinya, Aku memohon kepada-Mu melalui kemuliaan-Mu jangan Engkau tolak doaku. Amin

Aduhai sembahanku, kini aku mengahadap-Mu, memohon ampun dan berserah diri dengan rendah hati mengakui segala kenistaan. Tiada tepat berlindung untuk menyelesaikan masalahku, kecuali Engkau menerima pengakuan masalahku. Ya Allah, terimalah pengakuanku ini, kasihanilah aku yang menanggung beratnya kepedihan. Amin

Aduhai Tuhan pemberi karunia, Engkau tahu aku sangat lemah untuk menanggung beban siksa dunia meski hanya sedikit, meskipun semua bencana dan kejelekan dunia teramat singkat masanya. Serta teramat berat bagi orang yang menanggunnya, semua itu tidak terjadi kecuali karena murka-Mu. Ya Rabb dengan merendah aku memohon ampunan. Amin.

Maha Suci Engkau Aduhai Sembahanku, sayangilah kami yang hanya berbekal harapan, senjatanya hanya tangisan. Aduhai Yang Maha Tahu tanpa diberitahu. Anugrahkan Cahaya yang menerangi yang terjebak dalam kegelapan. Ampunilah dosa-dosa kami di malam ini, Wahai Yang Maha Luhur. Amin.

Ya Allah jangan putuskan harapanku untuk mendapat karunia-Mu, lindungilah aku dari kejahatan Jin dan Manusia musuh-musuhku, Aduhai Yang Maha Cepat Ridho-Nya. Ampubilah orang yang hartanya hanyalah doa, Wahai yang asma-Nya adalah kekayaan, limpahkan Rahmat-Mu. Amin.

Engkau Ya Rabb, telahmewajibkan hamba-hamba-Mu untuk beribadah kepada-Mu, Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Mu, Engkau janjikan kepada mereka ijabah-Mu. Karena itu aku hadapkan wajahku kepada-Mu. Aduhai Tuhan! Aku ulurkan tanganku demi kebesaran-Mu. Maka perkenankan doaku, sampaikan aku pada cita-cita ku. Amin.

Ya Allah! Aku ketuk pintu Rahmat-Mu dengan tangan harapanku, aku berlari menuju-Mu untuk meminta lindungan dari hawa nafsuku yang merajalela. Aku ikat jari-jari cintaku dengan ujung-ujung tali-Mu. Ya Rabb, ampunilah ketergelinciran dan kesalahan yang telah kuperbuat, selamatkanlah aku agar tidak terjerumus ke dalam kehancuran. Amin.

Ya Rabb, kupasrahkan kendali jiwaku dengan tali kehendak-Mu! Kutanggalkan beban-beban dosaku, kumusnahkan ia dengan ampunan dan Rahmat-Mu! Kulepaskan hawa nafsuku yang menyesatkan, kugantikan ia dengan karunia dan belas kasih-Mu. Ya Allah, tetapkanlah bagiku malam ini agar mendatangiku bertabur cahaya petunjuk dan keselamatan dunia dan akhirat. Amin.

Ya Allah, bukalah utntuk kami daun-daun pintu magfirah-Mu di malam ini . Ya Allah kenakanlah kepadaku toga-toga petunjuk dan kesalehan yang paling cemerlang. Melalui keagungan-Mu, tanamkanlah di dalam lubuk hatiku sumber-sumber kekhusyu’an, alirkanlah bulir-bulir bening air mataku karena takut akan keagungan-Mu. Amin.

Engkau Ya Rabb, telah mewajibkan hamba-hamba-Mu untuk beribadah kepada-Mu, Engkau perintahkan mereka untuk berdoa kepada-Mu, Engkau janjikan kepada mereka ijabah-Mu. Karena itu aku hadapkan wajahku kepada-Mu. Aduhai Tuhan! Aku ulurkan tanganku. Demi kebesaran-Mu, maka perkenankan doaku, sampaikan aku pada cita-citaku. Amin.

Ya Allah! Aku ketuk pintu rahmat-Mu dengan tangan harapanku, aku berlari menuju-Mu untuk meminta lindungan dari hawa nafsuku yang merajalela. Aku ikat jari-jari cintaku dengan ujung-ujung tali-Mu. Ya Rabb, ampunilah ketergelinciran dan kesalahan yang telah kuperbuat. Selamatkanlah aku agar tidak terjerumus ke dalam kehancuran. Amin.

Ya Rabb, kupasrahkan kendali jiwaku dengan tali kehendak-Mu! Kutanggalkan beban-beban dosaku. Kumusnahkan ia dengan ampunan dan rahmat-Mu! Kulepaskan hawa nafsuku yang menyesatkan, kugantikan ia dengan karunia dan belas kasih-Mu. Ya Allah tetapkanlah bagiku malam ini agar mendatangiku bertabur cahaya petunjuk dan keselamatan dunia dan akhirat. Amin.

Ya Allah, bukalah untuk kami daun-daun pintu magfirah-Mu di malam ini. Ya Allah kenakanlah kepadaku toga-toga petunjuk dan kesalehan yang paling cemerlang, melalui keagungan-Mu. Tanamkanlah di dalam lubuk hatiku sumber-sumber kekhuusyu’an, alirkanlah bulir-bulir bening air mataku karena takut akan keagungan-Mu. Amin.

Ya Allah, sertailah kami! Jadikan kami mencintai-Mu, hari-hari kami, jadikanlah hari-hari yang bahagia Ya Allah, dan hidup kami hidup yang tentram lagi diridhoi. Amin.

Ya Allah, berilah petunjuk kepadaku dari sisi-Mu, limpahkan kepadaku karunia-Mu, curahkan rahmat-Mu dan turunkanlah kepadaku berkah-Mu. Amin.

Ya Allah, kini malam-Mu telah menjelang dan siang-Mu telah berlalu. Inilah suara orang-orang yang menyeru diri-Mu dan datangnya doa-doa kepada-Mu, aku mohon ampunan bagi diriku. Amin.

Ya Allah, selamatkan aku dari neraka dan berilah ampunan di malam dan siang. Ya Allah aku memohon kepada-Mu kebebasan dari nereka dengan selamat. Masukkan aku kesurga dengan tentram. Amin.

Ya Allah, Perbaiki hubungan antar kami, rukunkan antar hati kami, tunjuki kami jalan keselamatan. Selamatkan kami dari kegelapan kepada terang didunia dan akhirat. Amin

Ya Allah, Wahai yang memudahkan segala yang sukar dan yang menyambung segala yang patah. Wahai yang menemani semua yang tersendiri dan pengaman segala yang takut. Aku mohon kasih-Mu. Amin

Wahai Tuhan yang tidak memerlukan penjelasan dan penafsiran. Hajat kami kepada-Mu amatlah banyak, Engkau Maha Tahu dan Melihat. Kami takut kepada-Mu selamatkan kami dari siksa-Mu. Amin

Ya Allah, hamba memohon melalui nama-Mu. Wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Yang Maha Arif dan Bijaksana. Maha Suci Engkau. Wahai yang menerima segala Taubat. Amin

Ya Allah, kasihi kami dengan kudrat kuasa-Mu atas kami, jangan binasakan kami, karena Engkaulah harapan kami, jaga kami dengan mata-Mu yang tiada tidur, lindungi kami dengan perlindungan-Mu yang tak tertembus. Kami hamba-hamba-Mu, anak-anak hamba-Mu. Berlaku pasti atas kami hokum-hukum-Mu. Adil pasti atas kami keputusan-Mu. Amin

Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau dan telah jadikan aku adalah hamba-Mu, aku menurut perintah dan janji-Mu sesanggupku. Aku mohon perlindungan bahanya dosa yang aku perbuat, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan mengakui pula banyaknya dosaku, maka ampunilah aku, karena tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau. Amin

Ya Allah! Wahai Dzat yang memiliki anugrah, wahai dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Tiada Tuhan melainkan Engkau Yang Maha mulia, terimalah amal ibadah kami. Amin

Ya Allah, ampunilah kami, orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama, sahabat-sahabat kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang berbuat baik kepada kami dan bagi kaum muslimin muslimat, mukminin dan mukminat, wahai Tuhan penguasa alam semesta. Sesungguhnya Engkau Maha mendengar doa. Amin

Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memelihara wajah kami dari sujud kecuali kepada-Mu, Ya Allah peliharalah wajah kami dengan kemudahan rezeki dan jangan Engkau merendahkan kami dengan kesempitan rezeki-Mu. Maka peliharalah diri kami dari meminta-minta hajat kami kecuali kepada-Mu dengan kemurahan dan kaunia-Mu. Wahai dzat yang paling penyayang. Amin

Wahai Dzat Yang Maha Hidup, Wahai Dzat yang terus menerus mengurus makhluk-Nya, dengan rahmat-Mu kami mohon pertolongan, terimalah doa kami, Wahai Tuhan Kekalian Alam. Amin

Ya Allah, peliharalah kami dari musibah yang Engkau turunkan, berikanlah kami nikmat-nikmat-Mu dan jadikanlah kami hamba-hamba yang mendapatkan kebaikan, bukan hamba-hamba yang mendapat ujian, dengan rahmat-Mu, Wahai yang paling penyayang diantara yang penyayang. Anugerahkan kepada kami kesehatan lahir dan bathin. Amin

Wahai Yang Maha Lembut, Tuhanku, ampunilah aku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat lahi Maha Penyayang.Amin

Ya Allah, yang melepaskan kesulitan, yang menghilangkan kesedihan, yang memenuhi permohonan orang-orang yang dalam keadaan terpaksa, Yang Maha Pengasih dan Penyayang di dunia dan akhirat. Amin.

Nah itulah sebuah artikel yang saya tulis tentang "DOA PENYEJUK HATI" pada kesempatan kali ini, semoga bisa berarti dan bermakna buat sobat pembaca setia blog saya. Sekarang sobat juga bisa baca artikel tentang Puisi Syukur Kepada Allah SWT yang mungkin bisa membuat sejuk lagi hati sobat, dan sekian dulu saya ucapkan terima kasih banyak telah meluangkan waktunya cuma buat baca artikel yang telah saya update, semoga berguna dan bermanfaat.

Jumat, 16 Desember 2011

Kisah Sedih Seorang Istri Solehah

Kisah Sedih Seorang Istri Solehah ❤ Kali ini nano pertapan berbagi sedikit artikel tentang cerita mengharukan seorang istri yang solehah. Buat sobat yang suka dengan cerpen (cerita pendek) kali ini saya ada koleksi cerpen yang cukup bagus dan menyedihkan jika sobat baca dengan hati, karena kisah ini sangatlah mengarukan banget, dan tanpa disadari setelah saya membacanya juga meneteskan air mata.

Istri Solehah

Mungkin dari cerita ini kita bisa belajar bersabar, dan menginspirasikan kita agar bisa lebih bertawakal dalam menjalani hidup di dunia ini. Untuk artikel tentang Kisah Sedih Seorang Istri Solehah bisa sobat baca langsung dibawah ini dengan seksama dari hati yang paling dalam.

❤ Kisah Sedih Seorang Istri Solehah ❤


Mengharu biru; kekuatan kata istri shalehah dalam kisah ini begitu mengena. Catatan yang diambil dari page di sajadah cinta ini , semata-mata ingin menyebarkan manfaat yang terkandung dalam kisah ini. Semoga bermanfaat_

Sore itu, menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar.. seorang akhwat datang, tersenyum dan duduk disampingku, mengucapkan salam, sambil berkenalan dan sampai pula pada pertanyaan itu. “anty sudah menikah?”. “Belum mbak”, jawabku. Kemudian akhwat itu .bertanya lagi “kenapa?” hanya bisa ku jawab dengan senyuman.. ingin ku jawab karena masih kuliah, tapi rasanya itu bukan alasan.

“mbak menunggu siapa?” aku mencoba bertanya. “nunggu suami” jawabnya. Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya. Dalam hati bertanya- tanya, dari mana mbak ini? Sepertinya wanita karir. Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya “mbak kerja dimana?”, ntahlah keyakinan apa yg meyakiniku bahwa mbak ini seorang pekerja, padahal setahuku, akhwat2 seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga.

“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi” , jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati.

“kenapa?” tanyaku lagi.

Dia hanya tersenyum dan menjawab “karena inilah cara satu cara yang bisa membuat saya lebih hormat pada suami” jawabnya tegas.

Aku berfikir sejenak, apa hubungannya? Heran. Lagi-lagi dia hanya tersenyum.

Ukhty, boleh saya cerita sedikit? Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah akan didatangi oleh ikhwan yang sangat mencintai akhirat.

“saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya. Gaji saya 7juta/bulan. Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari, es cendol di siang hari. Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya. Waktu itu jam 7 malam, suami baru menjemput saya dari kantor, hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang. Saya capek sekali ukhty. Saat itu juga suami masuk angin dan kepalanya pusing. Dan parahnya saya juga lagi pusing. Suami minta diambilkan air minum, tapi saya malah berkata, “abi, umi pusing nih, ambil sendirilah”.

Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya. Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang. Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya. Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci. Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya? Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci. Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini? Bukankah abi juga pusing tadi malam? Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya, tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga. Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu, ya Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi deman, tinggi sekali panasnya. Saya teringat atas perkataan terakhir saya pada suami tadi. Hanya disuruh mengambilkan air minum saja, saya membantahnya. Air mata ini menetes, betapa selama ini saya terlalu sibuk diluar rumah, tidak memperhatikan hak suami saya.”

Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding. Dan kulihat juga ada tetesan air mata yg di usapnya.

“anty tau berapa gaji suami saya? Sangat berbeda jauh dengan gaji saya. Sekitar 600-700rb/bulan. 10x lipat dari gaji saya. Dan malam itu saya benar-benar merasa durhaka pada suami saya. Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami, meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya, dan setiap kali memberikan hasil jualannya , ia selalu berkata “umi,,ini ada titipan rezeki dari Allah. Di ambil ya. Buat keperluan kita. Dan tidak banyak jumlahnya, mudah2an umi ridho”, begitu katanya.

Kenapa baru sekarang saya merasakan dalamnya kata-kata itu. Betapa harta ini membuat saya sombong pada nafkah yang diberikan suami saya”, lanjutnya

“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja, mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami. Wanita itu begitu susah menjaga harta, dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya, dan gampang menyepelekan suami.” Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara.

“beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua, dan menceritakan niat saya ini. Saya sedih, karena orang tua dan saudara-saudara saya tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja. Malah mereka membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan orang lain.”

Aku masih terdiam, bisu, mendengar keluh kesahnya. Subhanallah, apa aku bisa seperti dia? Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan.

“kak, kita itu harus memikirkan masa depan. Kita kerja juga untuk anak-anak kita kak. Biaya hidup sekarang ini besar. Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan. Nah kakak malah pengen berhenti kerja. Suami kakak pun penghasilannya kurang. Mending kalo suami kakak pengusaha kaya, bolehlah kita santai-santai aja di rumah. Salah kakak juga sih, kalo ma jadi ibu rumah tangga, seharusnya nikah sama yang kaya. Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini. Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya. Dari 4 orang anak bapak, Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal, sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini, ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantupun tak mau, sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”. Ceritanya kembali, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat.

“anty tau, saya hanya bisa nangis saat itu. Saya menangis bukan Karena apa yang dikatakan adik saya itu benar, bukan karena itu. Tapi saya menangis karena imam saya dipandang rendah olehnya. Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya, padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya. Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya, padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan. Baigaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah dihadapannya hanya karena sebuah pekerjaan.

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya. Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya. Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya. Semoga saya tak lagi membantah perintah suami. Semoga saya juga ridho atas besarnya nafkah itu. Saya bangga ukhti dengan pekerjaan suami saya, sangat bangga, bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan itu. Kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu. Tapi lihatlah suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal. Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya.

Semoga jika anty mendapatkan suami seperti saya, anty tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anty pada orang lain. Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah, semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”. Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku.

Dia mengambil tas laptopnya,, bergegas ingin meninggalkannku. Kulihat dari kejauhan seorang ikhwan dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami, wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya. Sambil mengucapkan salam, meninggalkannku. Wajah itu tenang sekali, wajah seorang istri yang begitu ridho.

Ya Allah….

Sekarang giliran aku yang menangis. Hari ini aku dapat pelajaran paling baik dalam hidupku.

Pelajaran yang membuatu menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..

Subhanallah..

Sahabat..
Kekeliruan slama ini, orang mengganggap kebahagiaan itu adalan kaya akan materi.. mobil mewah.. rumah bagus..
Tapi sesungguhnya kekayaan sebanarnya itu ada saat kita merasa cukup akan nikmat ALLAH walaupun tampa ada materi yang bersifat wah..

Nah itulah sekiranya artikel tentang "Kisah Sedih Seorang Istri Solehah" yang bisa saya tulis pada kesempatan ini, semoga bisa berarti dan bermakna untuk sobat pembaca. Sekarang sobat juga bisa baca koleksi artikel lainnya tentang Cerpen Cinta Mengharukan yang mungkin lebih menarik lagi untuk disimak, dan sekian dulu dari saya ucapkan terima kasih telah membaca artikel dari saya semoga bermanfaat.

Surat Dari Ibu Untuk Anaknya

Surat Dari Ibu Untuk Anaknya ❤ Kali ini nano pertpan aka berbagi sebuah artikel yang sangat bermakna dan sangatlah berarti buat sobat. Ini adalah artikel yang sangat menarik untuk disimak dan dibaca dengan seksama, karena artikel yang saya update pada kesempatan ini diambil dari kisah nyata yang cukup mengarukan. Bisa juga untuk pelajaran supaya kita menghargai orang yang begitu mulia dalam hidup kita.

Surat Untuk Anakku

Sosok seorang ibu memang sangtlah berharga dalam hidup kita, karena kehadiran seorang ibu sungguh sangatlah berarti, tanpa seorang ibu tidaklah mungkin untuk kita jadi seperti ini, maka dari itu hargailah pengorbanan ibu kita sebagaimana dia dia menghargai kita sebagai seorang anak. Sekarang sobat bisa baca artikel yang telah saya posting tentang Surat Dari Ibu Untuk Anaknya dibawah ini dengan seksama.

Surat Dari Ibu Untuk Anaknya


Anakku…

Ini surat dari ibu yang tersayat hatinya. Linangan air mata bertetesan deras menyertai tersusunnya tulisan ini. Aku lihat engkau lelaki yang gagah lagi matang. Bacalah surat ini. Dan kau boleh merobek-robeknya setelah itu, seperti saat engkau meremukkan kalbuku sebelumnya.

Sejak dokter mengabari tentang kehamilan, aku berbahagia. Ibu-ibu sangat memahami makna ini dengan baik. Awal kegembiraan dan sekaligus perubahan psikis dan fisik. Sembilan bulan aku mengandungmu. Seluruh aktivitas aku jalani dengan susah payah karena kandunganku. Meski begitu, tidak mengurangi kebahagiaanku. Kesengsaraan yang tiada hentinya, bahkan kematian kulihat didepan mataku saat aku melahirkanmu. Jeritan tangismu meneteskan air mata kegembiraan kami.

Berikutnya, aku layaknya pelayan yang tidak pernah istirahat. Kepenatanku demi kesehatanmu. Kegelisahanku demi kebaikanmu. Harapanku hanya ingin melihat senyum sehatmu dan permintaanmu kepada Ibu untuk membuatkan sesuatu.

Masa remaja pun engkau masuki. Kejantananmu semakin terlihat, Aku pun berikhtiar untuk mencarikan gadis yang akan mendampingi hidupmu. Kemudian tibalah saat engkau menikah. Hatiku sedih atas kepergianmu, namun aku tetap bahagia lantaran engkau menempuh hidup baru.

Seiring perjalanan waktu, aku merasa engkau bukan anakku yang dulu. Hak diriku telah terlupakan. Sudah sekian lama aku tidak bersua, meski melalui telepon. Ibu tidak menuntut macam-macam. Sebulan sekali, jadikanlah ibumu ini sebagai persinggahan, meski hanya beberapa menit saja untuk melihat anakku.

Ibu sekarang sudah sangat lemah. Punggung sudah membungkuk, gemetar sering melecut tubuh dan berbagai penyakit tak bosan-bosan singgah kepadaku. Ibu semakin susah melakukan gerakan.

Anakku…

Seandainya ada yang berbuat baik kepadamu, niscaya ibu akan berterima kasih kepadanya. Sementara Ibu telah sekian lama berbuat baik kepada dirimu. Manakah balasan dan terima kasihmu pada Ibu ? Apakah engkau sudah kehabisan rasa kasihmu pada Ibu ? Ibu bertanya-tanya, dosa apa yang menyebabkan dirimu enggan melihat dan mengunjungi Ibu ? Baiklah, anggap Ibu sebagai pembantu, mana upah Ibu selama ini ?

Anakku..

Ibu hanya ingin melihatmu saja. Lain tidak. Kapan hatimu memelas dan luluh untuk wanita tua yang sudah lemah ini dan dirundung kerinduan, sekaligus duka dan kesedihan ? Ibu tidak tega untuk mengadukan kondisi ini kepada Dzat yang di atas sana. Ibu juga tidak akan menularkan kepedihan ini kepada orang lain. Sebab, ini akan menyeretmu kepada kedurhakaan. Musibah dan hukuman pun akan menimpamu di dunia ini sebelum di akhirat. Ibu tidak akan sampai hati melakukannya,

Anakku…

Walaupun bagaimanapun engkau masih buah hatiku, bunga kehidupan dan cahaya diriku…

Anakku…

Perjalanan tahun akan menumbuhkan uban di kepalamu. Dan balasan berasal dari jenis amalan yang dikerjakan. Nantinya, engkau akan menulis surat kepada keturunanmu dengan linangan air mata seperti yang Ibu alami. Di sisi Allah, kelak akan berhimpun sekian banyak orang-orang yang menggugat.

Anakku..

Takutlah engkau kepada Allah karena kedurhakaanmu kepada Ibu. Sekalah air mataku, ringankanlah beban kesedihanku. Terserahlah kepadamu jika engkau ingin merobek-robek surat ini. Ketahuilah, “Barangsiapa beramal shalih maka itu buat dirinya sendiri. Dan orang yang berbuat jelek, maka itu (juga) menjadi tanggungannya sendiri”.

Anakku…

Ingatlah saat engkau berada di perut ibu. Ingat pula saat persalinan yang sangat menegangkan. Ibu merasa dalam kondisi hidup atau mati. Darah persalinan, itulah nyawa Ibu. Ingatlah saat engkau menyusui. Ingatlah belaian sayag dan kelelahan Ibu saat engkau sakit. Ingatlah ….. Ingatlah…. Karena itu, Allah menegaskan dengan wasiat : “Wahai, Rabbku, sayangilah mereka berdua seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil”.

Anakku…

Itulah sebuah artikel yang saya tulis tentang "Surat Dari Ibu Untuk Anaknya" pada kesempatan ini, semoga bisa berarti dan bermakna untuk sobat pembaca. Sekarang sobat bisa juga baca artikel tentang Surat Cinta Sang Kekasih serta ada satu artikel yang mungkin lebih menarik yaitu Surat Untuk Sahabat Sejati dalam postingan lain'nya. Sekian dari saya ucapkan terima kasih telah meyempatkan waktu untuk baca artikel dari saya semoga bermanfaat.

Selasa, 29 November 2011

CERPEN CINTA TERBARU 2012

♥❤ CERPEN CINTA TERBARU 2012 ❤♥ Cerita Cinta Dunia Remaja ★★ Kali ini nano pertapan mau berbagi cerita pendek tentang percintaan (cinta) dunia remaja. Jika sobat sering cari cari cerpen percintaan, pas banget jika sobat mampir ke postingan ini, karena saya ada sedikit cerita pendek yang lumayan bagus jika kita simak dengan seksama arti dari cerita ini.
CERPEN CINTA TERBARU 2012
Gambaran dari cerita pendek tentang cinta ini sedikit mengharukan, karena tak akan disangka kejadian seperti ini bisa terjadi, saya pribadi juga sedikit terharu setelah baca'nya. Jika sobat penasaran akan cerita ini.. silahkan sobat bisa langsung baca artikel'nya tentang CERPEN CINTA TERBARU 2012 yang ada dibawah ini.

CERPEN CINTA TERBARU 2012

Deras hujan yang turun
Mengingatkanku pada dirimu
Aku masih disini untuk setia

Selang waktu berganti
Aku tak tahu engkau dimana
Tapi aku mencoba untuk setia

Sesaat malam datang
Menjemput kesendirianku
Dan bila pagi datang
Kutahu kau tak disampingku
Aku masih disini untuk setia

petikan gitar yang ku mainkan. Mengalunkan sebuah lagu yang bagiku menceritakan kehidupanku.
Tak ku sangka. Linangan air mata mulai membasahi wajah mungilku.
Yahh.. sampai saat ini aku masih menunggunya. Menunggu dia dengan setia. Tapi aku tau, semuanya takkan pernah kembali seperti sedia kala.

Aku tau, kini dia memiliki kehidupannya sendiri. Dan aku, akupun memiliki kehidupanku sendiri. Dia kini telah sah menjadi milik orang lain. Sedangkan aku? Aku masih mencari siapa yang akan memiliki ku sepenuhnya. Menggantikan posisinya dalam benak. Dan mewarnai langkah perjalanan kehidupanku.

Akupun sadar. Dia telah memiliki sang buah hati yang hadir ditengah-tengah kehidupannya. Yang melengkapi kebahagiaan keluarga kecilnya. Sedangkan aku? Jangan harap buah hati hadir dalam kehidupanku. Hingga saat ini pun aku tak segera menemui cinta sejatiku.

“Mengapa semua harus berakhir seperti ini?” gumamku sedih.

Aku merasakan kerinduan yang sungguh menyeruak dalam benak. Aku merindukan perhatian dan kasih sayang tulusnya. Aku merindukannya!

Permainan gitarku terhenti. Badanku terasa lemah lunglai. Tak ada keinginan untuk melakukan kegiatan malam ini. Makan pun aku tak ingin. Aku hanya ingin bertemu dengannya. Malam ini, dan saat ini juga. Tapi semua mustahil. Sangat mustahil!

*Flash back on..

Malam ini aku merasa sangat lelah. Pekerjaan yang menumpuk membuatku ingin segera menghempaskan tubuh ke tempat tidur kesayanganku. Namun sepertinya aku harus ekstra bersabar. Jalanan kota Jogja malam ini dipadati oleh kendaraan.

Maklum saja jika padat dengan kendaraan, karena malam ini adalah malam minggu. Dan tanggalnya pun bisa dibilang tanggal muda. Karena pada tanggal-tanggal itulah dompet orang-orang banyak terisi oleh lembaran-lembaran kertas berwarna-warni yang akan mereka pergunakan untuk belanja, jalan-jalan menghabiskan akhir pekan.

^

Setengah jam lebih perjalanan yang aku tempuh. Akhirnya sampai di depan gerbang rumah. Aku merasa sangat lega. Akhirnya kesempatan untuk aku segera istirahat akan segera tergenapi.

Namun, aku melihat ada sebuah mobil sedan hitam terparkir tepat di samping gerbang rumah. Mobil itu sudah tak asing lagi bagiku. Yahh.. itu adalah mobil kekasihku.

Kami sudah menjalin cinta kurang lebih sudah 2 tahun. Jatuh bangun kami menjalani hubungan kami. Tapi kami sungguh bersyukur karena setiap permasalahan dalam hubungan, selalu hubungan kami kembali normal seperti biasa.

Aku segera turun dari mobil dan segera menghampiri kekasihku.

“hay.. udah lama?” sapaku .
“enggak juga kok. Baru pulang kantor?” tanyanya sambil menyungginkan sebuah senyum yang menenangkan.
“iya nih. Jalanan rame banget. Mana tadi kerjaan numpuk lagi.” Kataku sambil meletakkan sepatu ke tempatnya.
“aku buatin teh hangat ya? Biar pikiran kamu tenang.” Tawarnya.
“oke. Makasih sayang?” kataku dan dia membalas dengan senyum khas yang menenangkan itu.

Aku naik ke tangga dan segera menuju kamarku untuk sekedar berganti pakaian. Akhirnya aku harus kembali bersabar untuk menghempaskan tubuh ke tempat tidur. Setelah itu segera ke lantai bawah untuk menemui kekasihku kembali.

“ini teh hangatnya udah jadi. Segera kamu minum ya! Biar pikiranmu tenang. Oke sayang?” katanya dengan penuh perhatian.
“iya sayang.. makasih ! “ kataku sambil tersenyum.

Akhirnya kami pun mengobrol dengan asiknya di teras depan. Namun tiba-tiba raut mukanya serius.

“aku harus bicara serius sama kamu Ra!”
“baiklah. Kamu mau bicara apa?” kataku dengan setenang mungkin. Sejujurnya hatiku bergejolak. Sebab raut mukanya sangat serius.
“aku nggak bisa terusin hubungan kita!” katanya dengan tegas namun terselip nada lirih dari perkataannya. Akupun hanya membisu.
“maaf Neira?”
“kenapa?” kataku masih dengan sikap setenang mungkin.
“orang tuaku udah siapin pasangan buat aku. Namanya Rita.orang tuanya temen mama dan papa. Aku nggak bisa ngebantah mereka. Dan besok malam, aku akan tunangan sama Rita. Maaf Ra?” Dia tertunduk sedih.
Bibirku seketika membisu. Banyak kata yang ingin keluar dari mulut. Tapi tak ada daya untuk berkata.

Seketika mataku terasa panas. Pandanganku mulai samar-samar. Kenapa semua ini harus terjadi? Kenapa dia tak jujur pada orang tuanya bahwa dia telah memiliki kekasih? Apa arti hubungan yang kita jalin selama ini? Pikiranku terlalu kacau untuk memikirkan semua ini.

“aku cabut dulu Ra. Maaf dan makasih buat selama ini. Aku sayang kamu!” pamitnya sembari mengecup keningku dan segera berjalan meninggalkanku yang mematung sendirian.

Yahh.. itulah akhir hubungan kami. Dan beberapa bulan setelah mereka bertunangan, mereka pun memutuskan untuk menikah.
Aku hadir dalam pertunangan mereka, aku juga hadir di pernikahan mereka. Ketika berjabat tangan dengannya dan memberikan selamat padanya, aku bersikap seperti tak pernah ada sesuat yang terjadi antara dia dan aku. Namun aku merasakan sayatan-sayatan menggores benak.
Aku masih mencintainya. Hingga kini.

^

Waktu demi waktu, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan pun berlalu. Sosoknya tak pernah pergi dari kehidupanku. Dan terus menghantui hari-hariku. Aku capek dengan semua ini. Aku lelah. Sangat lelah.
Kapankah aku akan menemukan sebuah cinta sejati? Cinta yang tak mengkhianati?

Selama ini aku selalu berusaha untuk meyakinkan diriku sendiri bahwa aku akan menemukan orang yang akan menggantikan posisinya. Dan menemukan kebahagiaan dalam keluarga. Yahh.. aku terus meyakinkan diriku hingga saat ini.

*Flash back off

Petikan gitarku terhenti ketika kenangan demi kenangan bersamanya telintas dalam pikir.
Aku harus mengambil keputusan. Aku harus menutup buku kenangan bersamanya dan tak terus larut dalam kenangan itu. Aku harus bangkit . aku harus mencari. Mencari sebuah cinta sejati yang akan mengisi lembaran kehidupanku yang masih kosong. Untuk cinta sejati torehkan tinta-tinta kehidupan di lembaran hidupku.

Nah sekian dulu untuk info artikel tentang "CERPEN CINTA TERBARU 2012" yang telah saya publikasikan pada kesempatan ini, moga bisa bermanfaat buat sobat semua. Jika sobat pengin lebih banyak cerita lain'nya kali ini saya koleksi'nya juga seperti Cerpen Sahabat Jadi Cinta dan satu lagi sob yaitu Cerpen Sahabat Sejati yang mungkin lebih menarik untuk disimak, dan akhir kata makasih banyak telah hadir atau sharing ke postingan postingan nano kali ini.